Minggu, 30 Desember 2012

KSI pertemuan 11


ITIL atau Information Technology Infrastructure Library, merupakan sebuahframework yang dibuat dan dikembangkan oleh Office of Government Commerce(OGC) di Inggris.

ITIL merupakan kumpulan dari best practice tata kelola layanan teknologi informasi diberbagai bidang dan industri, dari mulai manufaktur sampai finansial, industri besar dan kecil, swasta dan pemerintah. Dalam perkembangannya ITIL telah mengalami perkembangan seiring dengan berkembangnya teknologi informasi.

Pada awal perkembangannya, dokumentasi ITIL terdiri dari kurang lebih 40 publikasi yang terbagi kedalam modul-modul terpisah, setelah itu untuk simplifikasi serta kemudahan implementasi ITIL dibagi kedalam 7 domain yang masing-masing saling berhubungan dan dapat berdiri sendiri.


Dalam perkembangan fase ini atau sekarang disebut juga dengan ITIL versi 2, domain Service Support dan Service Delivery dijadikan sebagai CORE dalam tata kelola layanan teknologi informasi atau IT Service Management.

Versi terakhir dari ITIL adalah versi 3. Perubahan mendasar pada versi ini terletak dari sudut pandang pengelolaan IT, dimana pada versi 2 ITIL mengelola layanan sebagai sekumpulan proses dan fungsi sementara dalam ITIL versi 3 layanan sebagai sebuah lifecycle / daur hidup.

setiap implementasi ITIL harus memiliki tujuan dan obyektif yang jelas. Tanpa tujuan dan obyektif yang jelas, implementasi ITIL tidak akan mencapai sasaran karena banyaknya proses serta fungsi yang terdapat dalam ITIL
ITIL pada saat ini telah mencapai versi 3, namun ITIL yang akan diterangkan di sini adalah ITIL versi 2 yang membagi prosesnya menjadi 3 modul, yaitu:
ITIL Service Support, di dalamnya terdapat 5 proses
1) Incident Management
Insiden adalah sebuah kejadian yang bukan merupakan bagian dari operasi standar yang (mungkin) menyebabkan terhentinya atau menurunnya kualitas pelayanan.Tujuan dari proses Incident Management adalah mengembalikan kualitas pelayanan secepat mungkin ketika insiden terjadi seperti sediakala, sehingga dapat meminimalisir gangguan terhadap pekerjaan user.


2) Problem Management
Tujuan dari Problem Management adalah mencegah timbulnya kesalahan yang sama (pengulangan kesalahan) yang diakibatkan oleh adanya infrastruktur IT di dalam proses bisnis.
3) Configuration Management
Configuration Management menyediakan sebuah model infrastruktur atau model pelayanan dengan mengidentifikasi, mengontrol, memperbaiki, dan memverifikasi versi dari Configuration Items (CIs) yang dipakai dan memperbaharuinya ke dalam CMDB (Configuration Management Database),CIs sendiri berisi kategori, atribut, keterkaitan, status, dan nomor unik dari aset yang terdaftar di dalam CMDB.
4) Change Management
Change Management digunakan untuk memastikan bahwa hanya perubahan yang disetujui saja yang dapat diimplementasikan dengan menggunakan metode dan prosedur yang sudah distandardisasi, sehingga dapat meminimalisir akibat negative yang dapat timbul terkait pengimplementasian perubahan ini.
5) Release Management
Release adalah sekumpulan perubahan yang sudah disetujui dalam IT serviceRelease management merencanakan, mendesign, membangun, mengonfigurasi, dan melakukan pengujian terhadap perangkat keras dan perangkat lunak yang akan dirilis, untuk menjaga kualitas pelayanan.
ITIL Service Delivery, di dalamnya terdapat 5 proses
1) Service Level Management
Tujuan utama dari Service Level Management adalah untuk menjaga dan memperbaiki kualitas pelayanan, dan mengetahui apa yang sebenarnya diinginkan oleh user. Karena itulah hubungan yang baik harus terjaga antara IT Services dan customers.
Dalam Service Level Management terdapat beberapa proses, yaitu:
a) SLA (Service Level Agreement) Bentuk persetujuan antara business customer dengan IT provider
b) OLA (Operational Level Agreement) Bentuk persetujuan antara sesama IT provider
c) UC (Underpinning Contracts) Perjanjian antara SLM(Service Level Manager) dengan supplier (external provider) diluar perusahaan
d) SLR (Service Level Requirement) Proses yang berisi hal-hal apa saja yang diinginkan oleh user


2) Availability Management
Tujuan dari proses Availability Management adalah untuk mengoptimalkan kapabilitas dari IT Infrastructure dan services, serta membantu perusahaan menjaga kualitas pelayanan agar selalu sesuai dengan standar yang berlaku.
3) Capacity Management
Tujuan dari proses Capacity Management adalah untuk memastikan bahwa semua aspek yang berhubungan dengan kapasitas dan performansi business requirements, baik saat ini maupun yang akan datang akan selalu disediakan dalam waktu dan biaya yang efektif
4) Financial Management
Tujuan dari proses Financial Management adalah untuk menjaga biaya yang dianggarkan untuk IT assets dan resources (yang digunakan dalam menyediakan layanan IT) bisa dikeluarkan seefektif mungkin.
5) IT Service Continuity Management
Tujuan dari proses ITSCM adalah untuk membantu proses BCM (Business Continuity Management) dengan cara memastikan bahwa IT technical dan services, yang meliputi: sistem komputer, jaringan, aplikasi, telekomunikasi, technical support dan Service Desk,dapat segera diperbaiki bila kegagalan sistem terjadi.
BCM sendiri terfokus pada pengelolaan resiko untuk memastikan sebuah perusahaan tetap dapat beroperasi ketika terjadi kegagalan sistem, setidaknya dalam tingkatan yang minimal.


ITIL Security Management, di dalamnya terdapat 1 proses, yaitu Security Management.
SecurityManagement
bertanggung jawab dalam mengelola dan meningkatkan keamanan sehingga informasi hanya dapat dipergunakan oleh orang yang memiliki otoritas untuk mengakses informasi tersebut.


sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar